Jenis pesawat yang digunakan dalam olahraga aeromodeling beragam. Mulai dari pesawat yang bersayap tetap fixed wing , sayap berputar, dilempar bebas dengan menggunakan tenaga angin, tenaga karet, hingga tenaga mesin. Mesin juga dapat dibedakan menjadi electric power atau tenaga batere dan tenaga mesin yang menggunakan bahan bakar.
Saya akan jelaskan sekilas mengenai klasifikasi pesawat model menurut Federation Aeronatique Internationale. Klasifikasi atau kelas dalam aeromodeling dapat pula dilihat dalam situs resmi Federasi Aerosport Indonesia.
Kelas terbang bebas biasanya dikenal dengan glider. Cara menggunakan yaitu dengan cara melempar pesawat dengan menggunakan tangan. Pesawat ini ada yang menggunakan tenaga karet F1B dan tenaga angin F1A atau Glider A2 dan F1H atau Glider A1. Pesawat Glider A1 dan A2 dibantu terbang dengan menggunakan thermal alam. Dikenal pula kelas chuck glider atau OHLG On Hand Launched Glider yang dikenal sebagai pesawat ekonomis dan berpotensi besar untuk dikembangkan pada semua kalangan utamanya para siswa.
Ada pula jenis pesawat yang menggunakan tali untuk terbang. Pada saat pesawat telah terbang, tali yang digunakan dipegang oleh pilot dan dibiarkan tehubung ke pesawat. Hal ini dimaksudkan agat pesawat tetap terkendali sesuai keinginan pilot di darat. Jenis pesawat ini dikategorikan dalam kelas F2 Control Line. Dalam kelas ini dibagi lagi menjadi empat kelompok yaitu F2A Team Race, F2B Aerobatic, F2C Speed, dan F2D Combat.
Jenis selanjutnya yaitu dengan menggunakan gelombang radio untuk membantu pengendalian pesawat atau lebih dkenal dengan kelas F3 Radio Control. Pesawat dalam kelas ini menggunakan bahan bakar khusus untuk pesawat aeromodeling dan batere. Kelas F3 radio control terdiri atas kelas F2A aerobatic, F3B Soaring Glider, F3C Helicopter, F3D Pylon Racing, F3E Electric Power, F3F Slope Soaring, dan F3G Power Glider.
Aeromodeling juga merupakan olahraga yang tidak semata-mata menggunakan lapangan untuk menerbangkan pesawat. Aeromodeling juga mempunyai cita rasa seni yang tinggi. Hal ini diwujudkan dengan pesawat model dengan menggunakan system skala Scale Model. Pesawat dalam kelas ini tidak bisa diterbangkan karena hanya merupakan model pesawat. Dalam aeromodeling dikategorikan kedalam kelas F4. kelas F4 atau Scale Model dibagi lagi menjadi tiga subkelas yaitu F4A atau Free Flight Scale, F4B CL Flying Scale, dan F4C atau RC Flying Scale.
Kelas terakhir yaitu pesawat yang menggunakan tenaga baterai. Kelas ini dikenal dengan Electric Model atau kelas F5. Kelas ini dibagi menjadi empat jenis yaitu F5A untuk arobatik, F5B untuk glider, F5C untuk helicopter, dan F5D untuk Pyon.
Pekanbaru, 23 November 2007
1 komentar:
Posting Komentar