andi yaurie :: aeromodelingpemula :: Watampone :: South Celebes :: Indonesia

Senin, 07 Januari 2008

Propeller Lepas


Awan nampak mendung, angin berhembus sangat lembut sehingga waktu paling bagus untuk terbang. Saya ke lapangan pukul enam lewat seperempat pagi. WD segera dipasang sayapnya ,tak lupa memeriksa rudder dan elevator.

Setelah semuanya beres maka penerbanganpun dimulai. Saya naikkan throttle hingga penuh. Pesawat rogging sebentar tapi tidak berhasil terbang karena roda pesawat selalu terganjal karena runway masih basah dan bertaburan dengan 'adonan sapi'.

Akhirnya pesawat saya terbangkan dengan hand launched. Pesawat berhasil terbang berputar beberapa kali di atas saya hingga gerimis halus kembali turun. Saya turunkan pesawat dengan segera agar komponen dalam fuselage tidak kemasukan air. Pesawat berhasil mendarat dengan mulus di rerumputan.

Setelah gerimis reda, penerbangan selanjutnya dipersiapkan lagi. Tetapi servo menunjukkan gelagat yang tidak biasanya. Namun, saya tetap menerbangkan WD. Setelah terbang menjauh dari saya, kendali rudder terasa kurang stabil. Kendali saya gerakkan perlahan-lahan ke kiri. Namun respon WD yang di atas juga aneh. WD merespon dengan lambat.

Sambil terbang dengan tenang, pesawat mengarah pada kabel listik. Saya kendalikan rudder sekali lagi namun sisi kanan pesawat menyentuh kabel tersebut. Pesawat saya belokkan ke kiri untuk menghindari menabrak rumah. Pesawat belok dengan tenang dan turun secara perlahan. Ahirnya mendarat dengan selamat di atas ilalang.

Setelah saya periksa pesawat, ... astaga propellernya hilang. Saya tidak bisa lagi terbang pikir saya karena saya tidak mempunyai cadangan propeller. Penonton cilik ikut mendekat dan saya sembat buat sayembara dadakan bagi yang menemukan propeller. Si penonton cilik ikut mencari dengan harapan mendapatkan imbalan yang saya sampaikan. Hasilnya nihil dan saya memutuskan untuk pulang ke rumah sambil berjalan lunglai memegang pesawat.

Saya pulang degan perasaan kecewa campur lesu. Tapi saya berpikir sejenak untuk mencari sekali lagi utamanya di sekitar kabel listrik tersebut. Saya susuri lapangan hingga di bawah lokasi kabel tersebut. Hasilnya lagi-lagi nihil. Saya tidak patah semangat, pencarianpun saya lanjutkan hingga mendekat di samping rumah tadi. Mata saya tiba-tiba tertuju pada sebuah benda hitam plastik... dan..alhamdulillah, saya dapat kembali propeller tersebut. Saya memasang lagi propeller tersebut dan hand launched lagi. Pesawat berhasil terbang rendah kemudian mendarat. Ternyata cadanga powernya sisa sedikit. Saya memutuskan untuk pulang dan mencharge batrenya dengan harapan nanti siang bisa terbang lagi.

Watampone, 7 Januari 2008

Tidak ada komentar: